PERISTIWA ALAM DAN PENGARUHNYA
TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
Oleh
:
Kelompok
2
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO
TARAKAN
2012
PERISTIWA ALAM DAN PENGARUHNYA
TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
Tugas
ini diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan
IPS SD II,
Dosen pengampu Aksan Sofian, SE , M.Pd.
Oleh:
Samsuri Lukmana 11601050023
Alfiatun Nikmah 11601050029
Lingga Ayu Wiranti 11601050030
Sumarni 11601050031
Maska 11601050045
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO
TARAKAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana alam sebagai peristiwa alam
dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, disamping menimbulkan
kerugian material dan imaterial bagi kehidupan masyarakat.Gerakan tanah adalah
salah satu bencana alam yang sering mengakibatkan kerugian harta benda maupun
korban jiwa dan menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana lainnya
yangmembawadampaksosialdanekonomi.
Bencana adalah sesuatu yang tidak kita
harapkan, oleh karena itu pemahaman terhadap proses terjadinya gerakan tanah
berikut faktor penyebabnya menjadi sangat penting bagi pemerintah maupun
masyarakat. Alternatif penanggulangan bencana baik dari aspek pencegahan
(preventif), pengurangan (mitigasi) maupun penanggulangan (rehabilitasi) perlu
dikaji secara mendalam.
B. Rumusan Masalah
1. Untuk
mengetahui berbagai bencana alam
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh peristiwa alam
yang membahayakan tersebut terhadap kehidupan sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Bencana (Peristiwa alam yang membahayakan)
a.
Secara umum
pengertian bencana adalah kejadian tiba-tiba atau musibah yang besar yang
mengganggu susunan dasar dan fungsi normal dari suatu masyarakat atau komunitas
(UNDP 2007).
b.
Pengertian
bencana dalam Kepmen No. 17/kep/Menko/Kesra/x/95 adalah sebagai berikut :
Bencana
adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia,
dan atau keduanya yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian
harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas
umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan
masyarakat.
c.
Menurut Coburn,
A. W. dkk. 1994. Di dalam UNDP mengemukakan bahwa
Bencana adalah Satu kejadian atau serangkaian kejadian
yang memberi meningkatkan jumlah korban dan atau kerusakan, kerugian harta
benda, infrastruktur, pelayanan-pelayanan penting atau sarana kehidupan pada
satu skala yang berada di luar kapasitas norma.
d.
Sedangkan Heru
Sri Haryanto (2001 : 35 ) Mengemukakan bahwa:
Bencana adalah Terjadinya kerusakan pada pola pola
kehidupan normal, bersipat merugikan kehidupan manusia, struktur sosial serta
munculnya kebutuhan masyarakat.
2. Pengertian Bencana alam (Peristiwa alam yang
membahayakan)
Bencana
alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatuperistiwa fisik,
seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitasmanusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemenkeadaan darurat,
sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan
sampai kematian.
3.
Pengertian Gempa Bumi
Menurut
pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gempa Bumimerupakan pelepasan
energy yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara
tiba-tiba.
B. Pembahasan
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan
oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan
membahayakan. Akan tetapi dapat pula tidak membahayakan, contoh peristiwa alam
yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi dll. Sedangkan
peristiwa alam yang tidak membahayakn misalnya pergantian musim, terbentuknya
embun dan pelangi.
Tetapi dalam makalah ini
akan lebih dibahas mengenai peristiwa alam yang merugikan dan bagaimana
pengaruh dari peristiwa alam tersebut terhadap kehidupan social.
Peristiwa alam yang
membahayakan atau merugikan disebut juga bencana.
Berikut beberapa bencana alam tersebut:
1. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau
guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi
(lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa
Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan
alat Seismometer.
Moment
magnitudo adalah skala yang paling umum di
mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter
adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di
ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama
rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir
tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di
daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar
bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya.
Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011
(per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan
dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Gempa bumi di Indonesia
Tercatat ada 10 gempa bumi terdashyat di Indonesia sejak tahun 2004
sampai 2009. Disini akan dipaparkan mengenai 2 peristiwa gempa yang terjadi di
Indonesia.
Ø Gempa Bumi di Sukabumi Jawa barat (Juni, 2012)
Gempa ini adalah gempa yang baru-baru ini melanda
daerah Indonesia. Tepatnya gempa bumi yang mengguncang daerah Sukabumi, Jawa
Barat yang berkekuatan 6,1 skala ricther terjadi pada hari Selasa
(5/6) pukul 00.00 WIB. Gempa bumi ini
pun menimbulkan berbagai kerugian, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) kerugian yang diakibatkan dari gempa bumi itu mencapai 2
Milyar. Jumlah kerugian ini tidak rumah yang rusak, tetapi bangunan lain
seperti balai desa, masjid agung, mushola, pondok madrasah, sekolah, dll. Dari
hasil verifikasi kerusakan bangunan, sebanyak 606 unit rumah rusak, dengan
rincian 28 unit rumah rusak berat, 223 rumah rusak sedang, dan 355 rumah rusak
ringan. Sedangkan untungnya tidak ada korban jiwa tetapi ada 2 warga yang
luka-luka ringan.
Ø Gempa Bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah (Mei, 2006)
Gempa Bumi tektonik kuat
yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006
kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan
5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada
skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga
kehilangan tempat tinggal.
Walaupun gempa ini bukan salah satu gempa yang
termasuk dalam kategori gempa terbesar di Indonesia, tetapi gempa ini merupakan
salah satu gempa yang banyak memakan korban iwa. Gempa bumi yang melanda
Yogyakarta dan jawa tengah 27 mei 2006 silam ini telah menyebabkan dampak yang
begitu kompleks. Dampak paling konkret adalah korban jiwa dan kerusakan
infrastruktur, baik rumah warga maupun fasilitas umum lainnya. Seperti yang
disebutkan diatas bahwa lebih dari 6.000 orang tewas dan lebih dari 300.000
keluarga kehiangan tempat tinggal, sedangkan jika melihat kerusakan
infrastruktur, kerusakan tersebut dijumpai dari segi fasilitas pelayanan air
bersih, sanitasi maupun energy. Hal-hal tersebut tak dapat dipungkiri
menyebabkan goncangan dalam kehidupan social
Pengaruh Gempa Bumi Terhadap Kehidupan Social
Berikut
ini beberapa aspek kehidupan social yang terganggu akibat gempa yang melanda
Yogjakarta (2006)
1.
Dampak psikologis
Dampak psikologis ini disebabkan perasaan sedih dan panic karena salah seoranganggota
keluarga atau sanak keluarga meninggal dunia akibat gempa tersebut.Adanya rasa
takut yang teramat mendalam yang dirasakan oleh kebanyakan orang terhadap gempa
susulan yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.
Banyak
keluarga yang tidak berdaya melihat rumah mereka roboh rata tanah dan semua
harta benda mereka tidak ada yang bias diselalmlatkan selain baju yang sudah
melekat dibadan, dan ketakutan untuk menatap masa depan.
Beban psikologi ini dirasakan semua orang yang terkena
dampak dari gempa ini. Diperparah oleh isu tsunamiyang berhembus setelahnya
beberapa saat gempa terjad. Kebanyakn orang mengungsi ketempat yang lebih
tinggi tepatnya didaerah yang lebih tinggi.
Anak-anak dalam hal ini menjadi prioritas pertama
dalam penanganan psikologis. Hal tersebut akan menjadi trauma yang mendalam dan
mempengaruhi masa depannya kelak. Rasa takut yang dialami akan mengubah pribadi
anak menjadi penakut dan tidak memiliki gairah untuk menuntut ilmu. Untuk itu
penanganan terhadap psikologi anak menjadi prioritas bagi pemulihan kembali
keadaan pasca gempa. Melihat hal ini banyak juga mahasiswa dan relawan yang
sangat membantu. Setiap pulang sekolah anak-anak selalu diagendakan untuk
bersenang-senng, bermain, bernyanyi, selalu dihibur mahasiswa dan relawan.
2.
Dampak
lingkungan sekitar gempa
Banyak puing bangunan yang berserakan terutama
dijalanan. Lingkungan menjadi sangat kotor. Warga yang kesehariannya sebelum
terjadi gempa selalu giat membersihkan lingkungan rumah sekitarnya, ketika
setelah terjadi gempa, warga tidak begitu memperhatikan kebersihan
lingkungannya. Mereka berfokus pada bagaimana mereka bias makan pada keesokan
harinya. Selain itu dengan dengan keadaan lingkungan yang kotr seperti itu ,
hal ini diperparah oleh datangnya musim hujan, menjadi sarang penyakit ISPA
(Infeksi saluran pernapasan akut), flue, diare, tetanus dan campak. Selain itu
warga susah mendapatkan air bersih. Pada hari H+1 ada bantuan berupa nasi
bungkus disejumlah desa, setelah memakan nasi bungkus tersebut warga mengalami
keracunan dan dilarikan kerumah sakit terdekat.
3.
Dampak terhadap
pendidikan anak-anak korban gempa
Sekolah banyak juga yang mengalami kerusakan akibat
gempa, sekolah yang paling parah robohnya adalah SD Batiran 1, SD Jabung 1 dan
2 SMP Kranigan, sengan bangunnya bangunan sekolah sangat berdampak pada
kegiatan belajar mengajar. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) sempat terhenti
beberapa minggu hingga berbulan-bulan, sebelum proses rekontruksi bangunan
sekolah selesai, KBM dilakukan di tenda-tenda. Namun banyak siswa yang
mengeluhkan kegiatan KBM yang dilakukan ditenda karena rasa panas dan pengap
yang membuat siswa tidak fokus menyerap
materi pelajaran.
4.
Dampak terhadap
perkonomian daerah
Akibat gempa bumi tersebut, ekonomi mengalami
kelumpuhan. Hal tersebut merata terdapat diberbagai desa di Gantiwarno seperti
desa kragilan, ceporan, gresik, mutihan baturan. Masyarakat kecamatan
gantiwarno mengalami kelumpuhan ekonomi selama satu masa tanam padi. Hal
tersebut merupakan implikasi dari tipologi daerah gantiwarnoyang agraris.
Masyarakat desa kragilan contohnya dengan mayoritas penduduk yang bergerak di
sekotr agraris membuat penduduk desa mengaami kelumpuhan selama 4 bulan.
Sebenarnya hal tersebut tidak hanya disebabkan oleh gempa, namun kondisi
emosional penduduk yang mengalami depresi akibat kehilngan keluarga maupun
harta benda, membuat penduduk kragilan tidak memiliki semangat untuk bercocok
tanam. Selain akibat depresi banyakknya bantuan yang masuk membuat masyarakat
desa kragilan menjadi malas dan enggan kembali bersusah payah bekerja sebagai
buruh tani. Namun kondisi serupa juga dialami oleh masyarakat di kecamatan
gantiwarno. Masyarakat korban gempa cenderung menjadi malas bekerja karena
seluruh kebutuhan pada waktu itu tercukupi berkat bantuan.
2. Gunung meletus
Gunung
berapi atau gunung
api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava)
yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km
di bawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih
lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice
volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api
lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin
bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita
lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang
populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung
berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi
lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di
sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).
Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung
berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi
yang aktif mungkin berubah menjadi separuh
aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun
gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi
aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari suatu
gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau
telah mati.
Apabila
gunung berapi meletus, magma yang
terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava.
Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui
berbagai cara seperti berikut:
·
Aliran lava.
·
Letusan gunung berapi.
·
Aliran lumpur.
·
Kebakaran hutan.
·
Gas beracun.
Gunung Berapi di indonesia
Merapi adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah
satu gunung api teraktif di Indonesia. Gunung ini sangat berbahaya karena
menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai
lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun
1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.Terakhir kali hingga saat ini gunung
merapi meletus pada tanggal 25 oktober pukul 17.00 sehingga atas kejadian itu
tercatat belasan korban dan mengakibatkan mabha marijan meninggal dunia.
Kota
Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30
km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat pemukiman sampai ketinggian 1700
m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat
kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia
yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini
Pengaruh Peristiwa
Alam Gunung Meletus Terhadap Kehidupan Sosial
Akibat dari letusan ini tentu saja
menimbulkan dampak bagi masyarakat Yogyakarta khusus nya masyarakat yang berda
dekat dengan gunung tersebut, meletusnya gunung tersebut memberkan dampak yang
positif maupun dampak negative seperti di jelaskan di bawah ini
Berikut
beberapa kerugian (dampak negative) yang diakibatkan dari meletusnya
gunung merapi:
1.
Sektor pertanian:
Sub sektor
tanaman holtikultura semusim, perkebunan salak, perikanan, dan peternakan
terganggu dengan prakiraan total kerugian mencapai Rp 247 miliar terutama pada
salak pondoh yang rugi Rp 200 miliar. Terdapat sekitar 900 UMKM di Sleman dari
2.500 UMKM untuk sementara berhenti total. Kebanyakan usahanya adalah peternakan,
holtikultura dan kerajinan. Berdasarkan data Dinas Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, Kamis (11/11), jumlah ternak yang mati akibat erupsi Merapi mencapai
1.961 ekor. Dari jumlah itu, sapi perah yang mati mencapai 1.780 ekor, sapi
potong 147 ekor, kambing atau domba 34 ekor. Sementara selebihnya kebanyakan
ditampung di Tirtomartani Kecamatan Kalasan dan Wedomartani, serta Kecamatan
Ngemplak.
2.
Sektor Perikanan:
Di sektor
perikanan kerugian diperkirakan cukup besar, yaitu sekitar 1.272 ton.
3.
Sub sektor transportasi:
Transportasi
udara: Penutupan Bandara Adisucipto yang ditetapkan oleh Departemen Perhubungan
sampai dengan tanggal 15 November 2010 menyebabkan jumlah penerbangan dan
jumlah penumpang pesawat turun. Terdapat 23 penerbangan domestik dan 3
penerbangan internasional perhari terhenti atau diperkirakan terdapat
pengurangan jumlah penumpang sekitar 58.300 penumpang selama 11 hari (per hari
rerata 5.300 penumpang). Bahkan, setelah bandara dibuka, diperkirakan penerbangan
masih belum optimal. Transportasi darat: transportasi darat terpukul karena
jumlah kunjungan wisatawan turun drastik. Rental mobil yang biasanya ramai
mengalami pukulan cukup berat.
4.
Sektor pariwisata:
Kunjungan
wisatawan berkurang ataupun sebagian menunda, banyak event yang semula akan
dilaksanakan di Yogyakarta banyak yang dialihkan pelaksanaannya (nasional
maupun internasional), tingkat hunian hotel turun 70% dari rata-rata tingkat
hunian 70% menjadi 30% dan ada yang kurang.
Hal ini memberikan dampak pada
penurunan penjulan produk kerajinan, usaha kuliner, usaha transportasi turun,
dan lainnya.
5.
Sektor jasa: lebih
terkait dengan penurunan kinerja di sektor PHR.
6.
Sektor konstruksi : terdapat
2.271 rumah rusak.
3. Banjir
Banjir adalah peristiwa
alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir merupakan fenomena alam yang
biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara
sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu
kawasan luas sehingga menutupi permukaanbumi kawasan tersebut. Banjir juga
merupakan salah satu peristiwa alam yang sering terjadi di indonesia, tetapi
bencana ini lebih sering terjadi akibat ulah manusia.
Banjir di
Indonesia
Saat ini bencana banjir bukan hal tabu di indonesia. Seperti yang kita
ketahui daerah yang paling sering banjir adalah indonesia. Tetapi di kota
tarakan juga sering mengalami banjir, walaupun tidak sebesar di kota jakarta. Khusus
di kota tarakan daerah yang sering terjadi banjir itu seperti disebengkok,
karang ayar, selumit dan di jalam keramat.
a.
Penyebab Banjir
Penyebab-penyebab banjir antara lain:
·
Pembangunan gedung dan
rumah-rumah beton yang menutup permukaan tanah
sehingga mempersulit permukaan tanah untuk menyerap air.
·
Intensitas curah hujan
yang berlebihan.
·
Masyarakat menjadikan
sungai sebagai tempat pembuangan sampah yang mengakibatkan tumpukan sampah yang
membuat aliran air menjadi terhambat dan terjadi pendangkalan sungai.
·
Jebolnya bendungan.
b. Dampak
dari banjir
Dari berbagai macam jenis banjir, pada umumnya banjir memiliki berbagai akibat dan dampak negatif
yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh bagi manusia.
Banjir dapat menghancurkan rumah, gedung,
jembatan, jalan dan masih banyak lagi.
Dampak paling umum dari banjir adalah memutuskan jalur
transportasi darat. Akibat genangan air pada jalan yang cukup tinggi, motor,
mobil atau bahkan truk puso / container tidak bisa melewati jalan tersebut.
Selain motor dan mobil, lalu lintas kereta api pun dapat terganggu
3.
Banjirmerusak dan bahkan
menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda lainnya atau bahkan jiwa
manusia
Kerugian
yang disebabkan banjir diantaranya adalah kerusakan
benda, alat elektronik, mesin, surat-surat berharga (sertifikat, ijazah, dll),
perlengkapan rumah tangga, rumah, gedung, dan yang paling berharga: jiwa
manusia.
Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Karena
tingginya air / luapan banjir, listrik harus kita padamkan atau bahkan
dipadamkan oleh pihak PLN. Bayangkan betapa terbatasnya aktifitas keseharian
kita bila aliran listrik padam.
Dengan adanya banjir, otomatis akan menganggu
aktifitas sehari-hari. Sekolah terganggu, kerja terganggu, bersantai pun
terganggu. Karena air banjir, semua aktifitas pun terganggu atau bahkan harus
dihentikan untuk sementara waktu.
6.
Banjir dapat
menganggu atau bahkan merusak perekonomian
Perekonomian
terganggu karena banjir
merendam sawah sehingga panen/ produksi padi terganggu, karena transportasi
terputus bahan makanan yang diangkut oleh truk dapat membusuk atau mungkin
membutuhkanbiaya tambahan karena harus mencari jalan alternatif walaupun lebih
jauh, Produksi pabrik dihentikan sementara karena mesin produksi terendam air
atau listrik dipadamkan sehingga mesin produksi tidak dapat dijalankan, dan
masih banyak lagi sebab kerugian tidak berasal hanya dari rusaknya mesin tetapi
juga bisa dari sisi terhambatnya / terganggunya produktifitas
Saat
banjir datang tidak hanya air, tetapi
juga membawa serta sampah, kotoran, limbah pabrik / kimia, minyak (oli, bensin,
solar, minyak tanah, dsb), dan masih banyak lagi. Selain dapat mencemari sumber
air bersih, banjir juga akan mengotori, halaman atau
bahkan rumah kita sehingga menjadi tidak hiegienis.
Banjir menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak bersih, sehingga nyamuk dan bibit kuman penyakit mudah
berkembang biak. Selain itu umumnya makanan dan minuman yang sehat akan lebih
susah ditemukan (terjadi kerawanan pangan) dan juga karena terlalu sering kena
air maka dapat menyebabkan kondisi tubuh menurun.
Semakin
deras air banjir, kemungkinan untuk mengiikis
pinggiran aliran banjir
akan semakin tinggi sehingga erosi atau bahkan longsor akan semakin mungkin
terjadi
Bila
banjir melanda cukup lama atau cukup
besar, seiring dengan bertambahnya pengalaman disaat banjir,
roda kehidupan juga bisa dapat berubah dengan drastis. Kehilangan pekerjaan,
kehilangan mata pencaharian, hutang yang semakin menumpuk, kesehatan yang
terganggu, atau bahkan kehilangan jiwa. Kesemuanya itu dapat merubah masa depan
seseorang, keluarga atau bahkan masyarakat, baik secara langsung ataupun tidak
langsung.
c. Penanggulaan
banjir
Mencegah
dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau orang
perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk
menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.
Tindakan-tindakan yang dapat
dilakukan itu antara lain:
-
Membuang lubang-lubang serapan air
-
Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan
sungai sebagai tempat sampah raksasa
Penanggulangan
banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan
saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu
siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan, Kegiatan
penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari
banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana
banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara menyeluruh.
4. Angin Topan
Angin Topan
adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam ataulebih yang
sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utaradan selatan, kecuali
di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.
Angin topan
disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatusistem cuaca. Angin paling kencang
yang terjadi di daerah tropis iniumumnya berpusar dengan radius ratusan
kilometer di sekitar daerahsistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan
sekitar 20 Km/jam.Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.
Angin topan di indonesia
Baru-baru ini pada tanggal 11 september 2012 terjadi bencana angin topan
di Bogor jawa barat. Peristiwa ini mengakibatkan 670 rumah warga bogor rusak.
Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 670 rumah yang rusak
terdiri dari 6 desa di kecamatan ciomas dan taman sari.
Untuk
membantu para korban bencana serta menyisir bangunan yang roboh dan
menyingkirkan sejumlah pohon yang tumbangtelah dikerahkan 21 personil TNI ke
desa sukamakmur.
Tanda-tanda terjadinya angin ribut
Ø Terlihat
gumpalan awan gelap
Ø Petir dan
guruh terlihat dari kejauhan
Ø Terdengar
suara guruh dari kejauhan
5. Tanah Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan
tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan
besar tanah.Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor pendorong dan faktor pemicu.Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang
memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor
yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.
a. Gejala terjadinya tanah longsor
Gejala-gejala umum yang
biasanya timbul sebelum terjadinya bencana tanah longsor adalah:
Ø Munculnya
retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
Ø Biasanya
terjadi setelah hujan.
Ø Munculnya
mata air baru secara tiba-tiba.
Ø Tebing
rapuh dan krikil mulai berjatuhan
b.
Pemicu terjadinya tanah longsor
Umumnya, timbulnya tanah longsor
dipicu oleh hujan lebat.Lereng gunung yang gundul dan rapuhnya bebatuan dan
kondisi tanah yang tidak stabil membuat tanah-tanah ini tidak mampu menahan air
di saat terjadi hujan lebat.Akan tetapi, tanah longsor juga bisa ditimbulkan
oleh aktivitas gunung berapi atau gempa.
Lereng-lereng yang lemah yang
mendapat tekanan dari getaran gempa tentu saja membuat tanah yang terkena
tekanan tadi menjadi longsor. Aktivitas gunung berapi yang menimbulkan hujan
deras, simpanan debu yang lengang dan alirannya pun juga dapat menimbulkan
tanah longsor.
Penambangan tanah, batu, atau pasir
yang tidak terkendali juga bisa menjadi pemicu bencana ini. Manusia seharusnya
tidak menggunduli hutan, menambang tanah atau pasir atau bebatuan dalam jumlah
besar yang akan mengganggu kestabilan tanah dan memicu terjadinya longsor.
Selain faktor di atas, faktor lain
yang memicu terjadinya tanah longsor adalah erosi akibat sungai dan gelombang
laut menciptakan lereng yang curam. Bahkan petir, getaran mesin, dan penggunaan
bahan peledak juga dapat menimbulkan tanah longsor.
Bencana
Tanah Longsor Di Indonesia
Setidaknya terdapat 918 lokasi
rawan longsor di Indonesia.Setiap tahunnya kerugian yang ditanggung akibat
bencana longsor sekitar Rp.800 milyar, sedangkan jiwa terancam sekitar 1 juta.
Daerah
yang memiliki rawan longsor:
• Jawa Tengah 327 lokasi
• Jawa Barat 276 lokasi
• Sumatera Barat 100 lokasi
• Sumatera Utara 53 lokasi
• Yogyakarta 30 lokasi
• Kalimantan Barat 23 lokasi
• Sisanya tersebar di NTT, Riau, Kalimantan
Timur, Bali dan Jawa Timur.
Di kota tarakan juga pernah terjadi bencana tanah
longsor, daerah yang rawan tanah longsor di tarakan adalah di
kawasan Gunung Bakso Kelurahan Karang Balik, daerah kampung bugis dalam dan daerah ladang dalam.
Seperti kejadian
03
April 2006 silam, Hujan
deras yang turun pada sabtu malam (1/04/2006) hingga minggu subuh telah
menyebabkan terjadinya tanah longsor disejumlah tempat di kota Tarakan, antara
lain daerah Kampung Bugis dalam di RT 14 dan RT 15, kemudian daerah Ladang
Dalam di RT 26.
Peristiwa longsor tidak terjadi
secara serentak, melainkan berturut-turut. Di RT 14 Kampung Bugis terjadi pada
jam 04.30 dini hari, RT 15 Kampung Bugis sekitar jam 07.30 pagi, sedangkan
longsor di Ladang Dalam Terjadi kurang lebih jam 10.00 siang.
Mengetahui
kejadian tersebut warga lalu bergotong royong
membersihkan timbunan Lumpur dan melakukan pencarian korban. Untuk lokasi
longsor di Ladang Dalam didatangkan alat berat eskavator mengingat ada korban
yang tertimbun longsoran. Dan akhirnyapun korban berhasil di evakuasi pada
sekitar jam 13.00 wite, dari data yang dihimpun korban meninggal bernama Sakir
(30th).
Kerugian yang tercatat karena
longsor di dua tempat ini yakni lima rumah di Kampung Bugis jebol dan
menghanyutkan barang-barang elektronik, dan satu rumah di Ladang Dalam rata
dengan tanah, Ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Tidak hanya itu
pada tanggal Selasa, 17 Januari 2012 wakil walikota tarakan Suhardjo
Trianto mengintruksikan Satpol PP membantu mengevakuasi salah satu rumah warga yang rawan longsor di daerah
gunung bakso. Rumah yang beratasnamakan erni itu sangat rawan karena rumah
itu dengan kemiringan tanah lebih dari 45 derajat. Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, atas perintah wakil
walikota pihak satpol PP membantu mengevakuasi barang-barang
dan keluarga Erni ke rumah di daerah Selumit yang telah disewakan Pemkot
Tarakanselama satu tahun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gempa
bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi
akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik
2.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava)
yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km
di bawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
3. Banjir
adalah peristiwa alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Banjir
merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai.
4. Angin Topan
adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang
sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa
5. Longsor
atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti
jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
B. Saran
Pemerintah
seharusnya lebih memperhatikan antisipasi penanggulangan bencana yang sering
terjadi, salah satu cara antisipasi misalnya sesering mungkin melakukan
simulasi bencana alam yang biasa dilakukan di gedung-gedung bertingkat, hal itu
terkadang dilakukan untuk antisipasi bencana alam gempa bumi. Dengan begitu
jika nantinya terjadi gempa bumi masyarakat dapat melakukan langkah-langkah
penyelamatan.
Selain itu pemerintah harus lebih cepat tanggap ketika
terjadi bencana apapun di indonesia. Dengan memberikan bantuan langsung kepada
korban bencana alam.
Saran untuk
masyarakat adalah agar masyarakat lebih peduli dengan lingkungan. Seperti yang
kita ketahui diantara banykanya bencana alam, banjir juga merupakan bencana
alam. Tetapi banjir lebih di akibatkan ulah manusia. Seharusnya sosialisasi
pemerintah akan bencana banjir harus lebih mendalam dilakukan pada masyarakat agar
mereka mengetahui ha-hal apa saja yang dapat mengkibatkan banjir sehingga tidak
mengulanginya lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar